PERJALANAN KECAMATAN PULAU TIGA BARAT SELAMA DELAPAN TAHUN

PERJALANAN KECAMATAN PULAU TIGA BARAT SELAMA DELAPAN TAHUN

SINOPSIS KECAMATAN PULAU TIGA BARAT

Mukadimah

Dengan penuh rasa syukur dan bangga, kami mempersembahkan sinopsis perjalanan Kecamatan Pulau Tiga Barat. Kecamatan ini telah melalui berbagai fase perkembangan yang mencerminkan semangat gotong royong, inovasi, dan dedikasi dalam membangun tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, serta kehidupan sosial dan keagamaan yang harmonis.

Sejarah Singkat Kecamatan Pulau Tiga Barat

Kecamatan Pulau Tiga Barat – Kabupaten Natuna, resmi berdiri pada 16 April 2016 setelah pemekaran dari Kecamatan Pulau Tiga. Kecamatan ini memiliki potensi alam yang melimpah, terutama di sektor perikanan dan pertanian. Pemekaran ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan.

Masyarakat Pulau Tiga Barat dikenal dengan semangat gotong royong dan kehidupan sosial keagamaan yang harmonis. Meskipun menghadapi tantangan geografis sebagai daerah kepulauan, kecamatan ini memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata dan sumber daya alam. Pembentukan Kecamatan Pulau Tiga Barat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur yang lebih terarah.

(Pantun Pembuka) :

Pulau Tiga Barat indah mempesona,

Tempat berkumpulnya masyarakat setia.

Mari kita simak kisahnya,

Perjalanan penuh makna dan cita.

Jejak Perjalanan Kecamatan Pulau Tiga Barat dalam setiap langkah pemimpinnya :

Tabrani, A.Ma.Pd (2016)

(Bagai nahkoda pertama di lautan baru, Tabrani memulai pelayaran yang sarat makna. Fondasi tata kelola ia bangun dengan tekad membara, Pelayanan publik dan infrastruktur dasar menjadi pelita)

Pada awal pemekaran, Tabrani, A.Ma.Pd, menjadi camat pertama yang memimpin Kecamatan Pulau Tiga Barat. Di bawah kepemimpinannya, fondasi tata kelola pemerintahan mulai dibangun dengan fokus pada peningkatan pelayanan publik dan infrastruktur dasar.

Lukman, S.Sos (2016)

(Estafet kepemimpinan berpindah tangan, Lukman hadir bak mentari pagi yang menyejukkan. Partisipasi masyarakat ia galakkan dengan ketulusan, Pemberdayaan dan keterampilan menjadi benih harapan)

Lukman, S.Sos, melanjutkan tugas sebagai camat dengan menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Program-program pemberdayaan masyarakat mulai digalakkan, termasuk pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha kecil.

Tabrani, A.Ma.Pd (2016)

(Kembali Tabrani mengambil kemudi, Dengan pengalaman yang kian teruji. Fasilitas kesehatan dan pendidikan ia perkuat, Akses yang lebih baik bagi warga tercinta tercipta)

Kembali memimpin, Tabrani, A.Ma.Pd, melanjutkan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik. Pembangunan fasilitas kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas utama, memastikan akses yang lebih baik bagi seluruh warga.

Abdul Karim, S.Sos (2017)

(Abdul Karim datang bagai angin segar, Membawa semangat pembangunan yang menggetar. Jalan diperbaiki, jembatan dibangun megah, Mobilitas dan ekonomi warga kian merekah)

Abdul Karim, membawa semangat baru dengan fokus pada pembangunan infrastruktur. Jalan-jalan desa diperbaiki, jembatan dibangun, dan fasilitas umum diperbarui untuk mendukung mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat.

Tabrani, A.Ma.Pd (2017-2019)

(Untuk ketiga kalinya, Tabrani memimpin dengan bijak, Melanjutkan program pembangunan yang baik. Kerjasama diperkuat, kualitas hidup ditingkatkan, Kesehatan dan pendidikan semakin diutamakan)

Kembali menjabat, Tabrani, A.Ma.Pd, melanjutkan program-program pembangunan yang telah dirintis sebelumnya. Ia juga memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program kesehatan dan pendidikan.

Idris, S.Sos (2020-2021)

(Idris hadir bak nelayan ulung di lautan kehidupan, Fokus pada pertanian dan perikanan dengan kesungguhan. Program inovatif ia kenalkan tanpa kenal lelah, Demi kesejahteraan petani dan nelayan yang lebih indah)

Idris, S.Sos, memimpin dengan fokus pada pengembangan sektor pertanian dan perikanan. Program-program inovatif diperkenalkan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani serta nelayan di kecamatan ini.

Junaidi, S.Sos (2021-saat ini)

(Putra daerah kini mengambil tampuk pimpinan, Junaidi, sosok visioner pembawa perubahan. Dengan pendekatan holistik ia membangun dengan jati diri, Transformasi signifikan kini dapat dirasakan sendiri)

Junaidi, S.Sos, yang merupakan putra asli kecamatan tercinta ini hadir sebagai sosok pemimpin visioner yang membawa angin segar perubahan bagi Kecamatan Pulau Tiga Barat. Dengan latar belakang pendidikan ilmu sosial dan pengalaman yang luas dalam pemerintahan, Junaidi berhasil menghadirkan pendekatan holistik dalam pembangunan kecamatan.

Di bawah kepemimpinannya yang inspiratif, Kecamatan Pulau Tiga Barat mengalami transformasi signifikan:

  1. Pembangunan Berkelanjutan: Junaidi menginisiasi dan memfasilitasi setiap program pembangunan dari tingkat Desa sampai Kecamatan.
  2. Revolusi Pariwisata: Meluncurkan branding “PULTIBAR-Permata Bahari” yang sukses menarik perhatian. Menggagas Pembangunan Tagline Kecamatan yang bakal menjadi salah satu bangunan aling ikonik yang mampu menghadirkan nuansa baru.
  3. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif: Mendorong pertumbuhan UMKM lokal dengan bentuk memfasilitasi pelatihan bagi pengusaha lokal.
  4. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan melalui kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan dan kesehatan yang ada.
  5. Inovasi Pelayanan Publik: Mengimplementasikan sistem Inovasi Pelayanan Publik: “ PENINGKATAN LAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN PULAU TIGA BARAT ” yang meningkatkan efisiensi dan transparansi pelayanan publik.
  6. Harmoni Sosial dan Keagamaan: Membina serta mewadahi lembaga keagamaan islam serta lembaga-lembaga lainnya yang secara rutin mempertemukan tokoh masyarakat, pemuka agama, dan pemerintah untuk menjaga kerukunan dan membahas isu-isu strategis.

Kepemimpinan Junaidi, S.Sos tidak hanya membawa kemajuan fisik, tetapi juga menginspirasi perubahan mindset masyarakat. Ia berhasil membangun semangat kolektif “Pulau Tiga Barat Bangkit” yang mendorong partisipasi aktif warga dalam pembangunan.

Prestasi Kecamatan Pulau Tiga Barat di bawah kepemimpinan Junaidi merupakan sebuah karya yang patut kita syukuri serta dapat dijadikan motivasi untuk kita semua terutama kepada calon pemimpin selanjutnya.

Dengan gaya kepemimpinan yang adaptif dan berorientasi pada hasil, Junaidi, S.Sos terus mendorong Kecamatan Pulau Tiga Barat menuju visi menjadi “Model Kecamatan Kepulauan Berkelanjutan” di Indonesia.

Bukan hanya jabatan camat yang silih berganti, begitu pula dengan jabatan kepala desa. Ada empat desa yang ada di kecamatan pulau tiga barat, yakni desa setumuk, selading, tanjung kumbik utara, dan pulau tiga, kepala desa setumuk pada tahun 2007 adalah bapak Bahul M.Sani, pada tahun 2008 bapak riduan, pada tahun 2014 bapak bahari, pada tahun 2020 bapak sholihin, dan tahun 2023 hingga sekarang bapak zurman.

Adapun kepala desa selading pada tahun 2007 adalah bapak raja muslihan, pada tahun 2009 bapak sulaiman, pada tahun 2014 bapak junaidi, pada tahun 2017 bapak suhaimi, dan pada tahun 2023 hingga sekarang bapak raja syamsul bakhri.

Sedangkan kepala desa tanjung kumbik utara pada tahun 2007 adalah bapak Abdullah, pada tahun 2009 bapak ahmad yani, pada tahun 2020 bapak padillah, dan pada tahun 2023 hingga sekarang bapak Muhammad Budiman.

Selanjutnya kepala desa pulau tiga pada tahun 2014 adalah bapak mulyadi, sedangkan pada tahun 2020 hingga sekarang adalah bapak rozain.

Bagai pohon yang tumbuh dari benih kecil, Pulau Tiga Barat kini berdiri tegak dan kokoh. Melalui tangan-tangan pemimpin yang penuh dedikasi, Kecamatan ini terus melangkah menggapai mimpi.

(Pantun Penutup):

Pulau Tiga Barat terus maju,

Dengan semangat dan tekad yang padu.

Mari kita jaga bersama,

Agar kecamatan ini selalu jaya.

Demikianlah sinopsis perjalanan Kecamatan Pulau Tiga Barat. Semoga kisah dan sejarah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi dalam pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *